Buku "NAMAKU ALAM" karya Leila S. Chudori adalah buku yang diterbitkan dengan latar belakang kehidupan pribadi seorang anak laki-laki dari tahanan politik bernama lengkap Segara Alam, buku ini menceritakan bagaimana kehidupan pribadi yang dijalani Alam sebagai seorang anak dari Hananto Prawiro yang dieksekusi mati karena dianggap sebagai penghianat negara dimasa orde baru tepatnya pada tragedi G30S/PKI yang dikenal juga dengan tragedi September berdarah. Alam hidup dengan dibayang-bayangi masa lalu ayahnya, latar belakang keluarganya memberi tekanan dikehidupan Alam, utamanya pada masa sekolahnya.
Dalam buku ini ada banyak sekali kutipan kata yang bisa diambil jadi pembelajaran dan diimplementasikan dalam hidup, "Tidak mudah mencari kawan yang sama-sama memperlakukan buku sebagai bagian dari hidup", dalam kutipan kata ini, menyadarkan kita bahwa diera sekarang tidak mudah menemukan lingkungan yang membawa kita kearah yang positif, lingkungan pertemanan diera sekarang sangat minim dalam hal kesadaran untuk meningkatkan literasi dan menambah redaksi bacaannya. Apalagi generasi sekarang yang dikenal dengan gen Z, dikenal dikalangan masyarakat sebagai generasi yang "malas baca", literasinya sangat minim karena pengaruh digitalisasi dan tekhnologi yang merajalela dikalangannya. Hal ini harus membuat kita sadar lingkungan pertemanan kita harus membiasakan dan melestarikan terkait peningkatan minat baca buku dan menjadikan buku sebagai "teman" dalam hidup.
Posting Komentar